Break Event Point

1.      Jelaskan dua sisi cara mendapatkan laba dalam usaha kerajinan bahan lunak

2.      Tuliskan 3 kegunaan perhitungan titik impas (break event point)

3.      Sebuah usaha kerajinan miniatur dari lilin menetapkan harga produk Rp.10.000,- perunit. Biaya tetap Rp.10.000.000,- dan biaya tidak tetap Rp.5000,-.
a.      Berapa volume produksi pada keadaan titik impas?
b.      Berapa harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%?

JAWAB

1.      Yang pertama dari sisi pengeluaran yaitu cara mencari laba dengan meminimalisirkan biaya modal yang akan kita keluarkan.
Yang kedua dari sisi pendapatan yaitu cara mencari laba dengan memaksimalkan penjualan produk.


2.      1.    Sebagai pedoman untuk menentukan volume produksi serta penjuala
      2.      Sebagai pedoman untuk mengendalikan operasi/kegiatan usaha
      3.      Sebagai pedoman untuk merencanakan tingkatan laba yang kita inginkan


3.      Diketahui :
Harga Produk (HP) = Rp.10.000
            Biaya Tetap (BT) = Rp.10.000.000
            Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp.5.000
            Ditanya :
a.      Volume Produksi (VP)
b.      Harga Jual (HJ) bilang ingin mendapatkan keuntungan 5%
Jawab :
a.              Rp.10.000,-         = 2000 unit
Rp.10.000 - Rp.5000

b.      K = (VP x HP/unit) – (BT+(HP/unitxBTT))
K = (Rp.2000 x Rp.10.000) – (Rp.10.000.000 + (Rp.10.000 x Rp.5000)
K = Rp.20.000.000 – (Rp.10.000.000 + (Rp.50.000.000))
K = Rp.20.000.000 – Rp.60.000.000
K = Rp.40.000.000,-
K 5% = 5/100 x 40.000.000 = 8.000.000,-


5 komentar: